D
|
Rabu, 08 Mei 2013
EVOLUSI
BUDAYA
alam pembahasan
tentang pengetahuan dengan evolusi
budaya dimana secara global definisi
dari Evolusi secara mendasar adalah perubahan (pertumbuhan,perkembangan)
secara berangsur-angsur dan secara bertahap . bila dilihat secara perspektif jaman akan
terus berkembang dan berubah sama halnya jika kita membicarakan teknologi maka
dalam unsurnya ada sebuah benang merah yang terikat antara budaya dan teknologi
keduanya memiliki unsur yang berbeda tapi dalam perkembangannya sangat cepat
bila kita melihat dari segi pandang kita , memang secara evolusionisme telah
menjadi sarana bagi budaya-budaya dalam hal perubahan kita lihat saja seperti
contohnya jaman sekarang bila melihat kerajinan batik , dari jaman abad 21
batik sudah menjadi pakaian sehari-hari dalam khas masyarakat jawa atau
sekitarnya tapi dalam kian waktu yang terus berputar kini batik sudah menjadi
tren dunia dalam bidang Fashion , dimana Batik bukan lagi digunakan dalam
pemakaian baju dan celana saja tapi sudah berkembang dalam hal Tas Batik ,
Sepatu Batik bahkan lebih terbarunya adalah teknologi yang mungkin batik sudah
menjadi aplikasi dalam ponsel maupun komputer dalam membuat desain grafis Batik
dalam hal pemanfaatannya .
Evolusi kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan budi daya
atau akal pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu.
Proses evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda,
bergantung pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya
untuk mengantisipasi tantangan tadi.
Masa dalam kehidupan manusia dapat kita bagi dua, yaitu masa prasejarah
(masa sebelum manusia mengenal tulisan sampai manusia mengenal tulisan) dan
masa sejarah (masa manusia telah mengenal tulisan). Data-data tentang masa
prasejarah diambil dari sisa-sisa dan bukti-bukti yang digali dan
diinterpretasi. Masa sejarah bermuda ketika adanya catatan tertulis untuk
dijadikan bahan rujukan. Penciptaan tulisan ini merupakan satu penemuan
revolusioner yang genios. Bermula dari penciptaan properti dan lukisan objek,
seperti kambing, lembu, wadah, ukuran barang, dan sebagainya; diikuti dengan
indikasi angka; kemudian diikuti simbol yang mengindikasikan transaksi, nama,
dan alamat yang bersangkutan; selanjutnya simbol untuk fenomena harian,
hubungan antara mereka, dan akhirnya intisari, seperti warna, bentuk, dan
konsep.
Ada dua produk revolusioner hasil
dari akal manusia dalam zaman prasejarah, yaitu:
a.
Penemuan roda untuk transportasi,
pada mulanya roda digunakan hanya untuk mengangkat barang berat di atas sebuah
pohon. Kemudian, roda disambung dengan kereta, lalu berkembang menjadi mobil
seperti saat ini.
b. Bahasa adalah suara
yang diterima sebagai cara untuk menyampaikan pikiran seseorang kepada orang
lain. Ketika tanda-tanda diterima sebagai representasi dan bunyi-bunyi arbitrer
yang mewakili ide-ide, masa prasejarah pun beralih ke masa sejarah tertulis.
Mengenai masa prasejarah ini, ada
dua pendekatan untuk membagi zaman prasejarah, yaitu:
1. Pendekatan berdasarkan hasil
teknologi, terdiri dari zaman batu tua (paleolitikum), zaman batu tengah/madya
(Mesolitikum), dan zaman batu baru (Neolitikum)
2. Pendekatan berdasarkan model
social ekonomi atau mata pencaharian hidup yang terdiri atas:
a. Masa berburu
dan mengumpulkan makanan, meliputi masa berburu sederhana (tradisi Paleolit) dan masa berburu tingkat lanjut (tradisi Epipaleolitik).
b. Masa bercocok tanam, meliputi tradisi Neolitik dan Megalitik.
c. Masa kemahiran teknik atau perundagian,
melliputi tradisi semituang besi.
Manusia berkembang dari homo menjadi
human karena kebudayaan dan peradaban yang diciptakannya.
Sedangkan untuk sejarah kebudayaan di Indonesia, R.
Soekmono (1973), dibagi menjadi empat masa, yaitu:
1. Zaman prasejarah, yaitu sejak permulaan adanya manusia dan kebudayaan sampai kira-kira
abad ke-5 masehi.
2. Zaman purba, yaitu sejak datangnya pengaruh India pada abad pertama Masehi sampai dengan
runtuhnya Majapahit sekitar tahun 1500 Masehi.
3. Zaman madya, yaitu sejak datangnya pengaruh Islam menjelang akhir kerajaan Majapahit
sampai dengann akhir abad ke-19.
4. Zaman baru/modern, yaitu sejak masuknya anasir Barat (Eropa) dan teknik modern kira-kira tahun
1900 sampai.
Peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan
yang telah mendapat tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya. Taraf
kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu tercermin pada pendukungnya
yang dikatakan sebagai beradab atau mencapai peradaban yang tinggi. Jadi,
evolusi kebudayaan bisa mencapai sampai pada taraf tinggi yaitu: peradaban.
Peradaban merupakan tahapan dari evolusi budaya
yang telah berjalan bertahap dan berkesinambungan, memperlihatkan karakter yang
khas pada tahap tersebut, yang dicirikan oleh kualitas tertentu dari unsur
budaya yang menonjol, meliputi tingkat ilmu pengetahuan, seni, teknologi, dan
spiritualitas yang tinggi. Sebagai contoh, peradaban Mesir Kuno tercermin dari
hasil budaya yang tinggi dalam sosok bangunannya (piramid, obeliks, spinx) yang
terkait dengan ilmu bangunan, tulisan, serta gambar yang memperlihatkan tahap
budaya. Contoh lainnya, tentang peradaban Cina Kuno, yang juga menampakkan
tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi dalam hal tulisan yang menjadi
ciri budaya setempat. Peradaban kuno di Indonesia menghasilkan berbagai
bangunan seni yang bernilai tinggi, seperti Candi Borobudur, Prambanan, dan
lain-lain.
Peradaban bangsa di Indonesia dimulai sejak masa
kemahiran teknik atau zaman perundagian. Zaman perundagian terdiri dari dua
masa, yaitu tradisi seni tulang perunggu dan tradisi tuang besi. Meskipun saat
itu masih zaman prasejarah (masa sebelum mengenal tulisan), namun telah
mengenal teknologi terbatas dan sederhana, yaitu pada upaya pemenuhan peralatan
yang dibutuhkan masyarakat Indonesia dalam kehidupannya yang sudah mulai
menetap. Di Indonesia, penggunaan logam sudah mulai dikenal
beberapa abad sebelum masehi. Mereka menggunakan peralatan dari logam, seperti
peralatan berburu, bercocok tanam, peralatan rumah tangga, dan lain-lain,
tetapi tidak semua masyarakat dapat membuat peralatan itu. Membuat peralatan
dari logam membutuhkan keahlian. Orang yang ahli membuat peralatan logam
disebut undagi, tempat pembuatannya disebut perundagian. Beberapa contoh alat
dari perunggu adalah kayak corong, nekara, bejana perunggu. Alat-alat ini
ditemukan diberbagai daerah di Indonesia.
Peradaban bangsa Indonesia semakin maju dan
berkembang estela datangnya pengaruh Hindu dan Budha ke Indonesia. Pengaruh
tulisan dari budaya Hindu Budha membawa dampak besar bagi peradaban Indonesia,
yaitu memasuki masa sejarah (masa mengenal bahasa tulis). Salah satu hasil budaya
tulis di Indonesia adalah prasasti. Huruf yang dipakai dalam prasasti yanng
ditemukan Sejak tahun 400M adalah Pallawa dan bahasa Sanksekerta. Kemampuan
baca tulis masyarakat Indonesia lama-kelamaan berpengaruh dalam bidang
kesustraan, yaitu munculnya banyak kitab-kitab kuno ini dapat ditelusuri
peradaban bangsa Indonesia terutama dalam masa kerajaan. Peradaban bangsa
semakin berkembang dengan masuknya pengaruh Islam dan masuknya pengaruh Islam
dan masuknya peradaban bangsa Barat Eropa, termasuk pengaruh agama Kristen
Katolik. Dewasa ini, pengaruh peradaban global semakin kuat akibat kemajuan
bidang komunikasi dan informasi.
Pada akhir abad ke-19 mulai timbul
kecaman-kecaman terhadap cara berfikir dan cara bekerja para sarjana penganut
evolusi kebudayaan. Kecaman mulai menyerang detail dan unsure-unsur tertentu
dalam berbagai karangan dari para penganut teori-teori tersebut, kemudian
meningkat menjadi serangan-serangan terhadap konsepsi dasar dari teori-teori
tentang evolusi kebudayaan manusia.
Pengumpulan bahan keterangan baru, terutama
sebagai hasil penggalian-penggalian serta bertambah banyaknya
aktivitas-aktivitas penelitian para ahli antropologi sendiri. Dengan demikian
mulai tampak bahwa tingkat-tingkat evolusi para penganut teori-teori evolusi
dari para penganut teori-teori evolusi kebudayaan itu hanya merupakan
konstruksi-konstruksi pikiran saja, yang tidak sesuai dengan kenyataan dan yang
lama-kelamaan tidak dapat di pertahnkan lagi.
Pada permulaan abad ke-20 hampir tidak ada lagi karya antropologi berdasarkan
konsep evolusi. Hanya kira-kira sekitar 1930 tampak adanya
penelitian-penelitian antroplogi berdasarkan konsep-konsep itu di Uni Soviet.
Dalam tahun 1940-an muncul beberapa ahli antropologi Inggris dan Amerika yang
menghidupakan lagi konsep-konsep mengenai teori evolusi kebudayaan., tetapi
yang sama bagi semua bangsa di dunia.
Menurut Munandar Sulaiman,
latar belakang terjadinya evolusi budaya, yaitu:
a. Jarak komunikasi antarkelompok etnis
b.
Pelaksanaan pembangunan
c.
Keamjuan IPTEK
Evolusi budaya dapat mendorong kea rah perbaikan dan peningkatan kualitas
dari:
a.
Pola hidup tradisional menjadi
pola hidup modern
b.
Pola hidup sederhana menjadi
pola hidup modern
c.
Pola hidup makmur menjadi pola
hidup makmur dan sehat
Kemampuan kerja berbasis fisik menjadi kemampuan kerja berbasis keahlian
dan keterampilan yang didukung teknologi
·
Dampak Evolusi Budaya
Perubahan budaya dapat berakibat positif, yaitu memperkaya nilai-nilai
kehidupan yang sudah ada, mendorong kea rah kemajuan dan menyejahterakan
kehidupan masyarakat. Perubahan budaya dapat pula berakibat negatif, yaitu
merusak nilai-nilai kehidupan yang sudah ada, menghambat kemajuan, memperburuk
sendi-sendi kehidupan, dan merugikan masyarakat sehingga terjadi krisis
kemasyarakatan.
·
Peradaban dan Perubahan Sosial
Perwujudan budaya dapat menekankan oada akal (rasio) saja atau menekankan
pada semua unsur akal, nurani, dan kehendak sebagai satu kesatuan yang utuh.
Perwujudan budaya yang didasarkan pada akal (rasio) tanpa mengindahkan nurani
akan menimbulkan tentang peradaban (civilization) dan kebudayaan (culture).
·
Wujud-Wujud Peradaban (Nilai,
Moral, Norma, Etika, dan Estetika)
a. Nilai
Menilai berarti mempertimbangkan untuk menentukan apakah sesuatu itu
bermanfaat atau tidak, hasil penilaian disebut nilai (value)
b.
Moral
Moral adalah kebiasaan berbuat baik disebut perbuatan moral atau susila.
Moral bersifat kodrati, artinya manusia sejak diciptakan dibekali dengan
sifat-sifat baik, jujur, dan adil. Orang dikatakan bermoral apabila dapat
mewujudkan kodratnya untuk berfungsi berbuat baik, jujur, dan adil dalam
tindakannya.
c.
Norma
Norma adalah suatu aturan yang berlaku, bersifat mengikat, norma diperlukan
dalam menuntun sikap dan tingkah laku manusia.
d.
Etika
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu etika yang berarti
adat kebiasaan atau akhlak yang baik. Etika adalah ilmu tentang kebiasaan yang
baik berupa perilaku.
e.
Estetika
Estetika adalah ilmu yang mengkaji tentang sifat estetis suatu objek dan
merupakan bagian dari ilmu filsafat yang menelaah dan membahas aspek-aspek
keindahan sesuatu, yaitu mengenai rasa, sifat, norma, cara menanggapi, dan cara
membandingkannya dengan menggunakan penilaian perasaan.
·
Tradisi, Modernisasi, dan
Masyarakat Madani
Tradisi adalah suatu kebiasaan, suatu
kepercayaan yang sudah sangat mendarah daging pada suatu masyarakat, yang
apabila tidak dilaksanakan atau menyimpang akan mengakibatkan suatu kejelekan.
Secara historis, modernisasi merupakan suatu proses perubahan yang menuju
pada tipe-tipe sistem sosial, ekonomi, dan politik yang telah berkembang di
Eropa Barat dan Amerika Utara pada abad ke-17 sampai abad ke-19.
·
Ketenangan, Kenyamanan,
Ketenteraman, dan Kedamaian sebagai Makna Hakiki Manusia yang Beradab
Dalam kehidupan manusia disadari bahwa yang benar yang indah atau baik, dan
berguna akan menciptakan kebahagiaan dan kenyamanan bagi semua orang.
Sebalikmnya, manusia menyadari bahwa yang salah adalah yang buruk dan tidak
berguna serta membuat orang merasa tidak nyaman.
·
Peradaban dan Problematikanya
bagi Kehidupan Manusia
Kemajuan Media Komunikasi bagi Adab dan Peradaban
Manusia dimanapun berada dia akan selalu berpengharapan dan berusaha
merasakan nikmatnya kedua jenis kehidupan yaitu kehidupan material dan
spiritual.
Kemajuan IPTEK bagi Adab dan Peradaban Manusia
Dengan majunya IPTEK, cara atau pola piker manusia akan lebih maju atau
modern tetapi harus dibarengi dengan adab atau peradaban yang baik agar
berdampak positif.
Pertumbuhan dan Perkembangan Demografi terhadap Adab dan Peradaban Manusia
Demografi adalah studi ilmiah yang menyangkut masalah kependudukan, terutama dalam
kaitannya dengan jumlah, struktur, maupun perkebangannya. Natalitas,
mortalitas, gerak territorial, dan mobilitas sosial dapat menimbulkan
problematika bagi kehidupan manusia, antara lain:
ü Natalitas (kelahiran)
Tingkat
kelahiran yang tinggi dapat menyebabkan kepadatan penduduk, sulit mencari
lapangan pekerjaan, dan banyaknya pengangguran.
ü Mortalitas (kematian)
Tinggi
rendahnya tingkat kematian penduduk tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan pen duduk, namun juga merupakan ukuran tinggi rendahnya kesehatan penduduk.
ü Gerak Teritorial (Migrasi)
Migrasi dapat menyebabkan tidak meratanya jumlah pertumbuhan penduduk.
ü Mobilitas Sosial
Contohnya adalah mobilitas sirkuler yang terjadi karena tekanan penduduk yang
tinggi di daerah pedesaan dan tidak cukup tersedianya lapangan pekerjaan di
luar sektor pertanian.
·
Referensi
id.termwiki.com/ID:cultural_evolution
“evolusi budaya dan peradaban manusia”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar