Kamis, 28 November 2013



PEMERINTAHAN AUSTRALIA TIDAK ETIS DALAM KASUS PENYADAPAN 

Kata sadap merupakan pengambilan informasi/data tanpa diketahui pihak manapun demi tujuan dan maksud yang dia inginkan. Secara jelas penyadapan merupakan hal yang tidak etis dalam hukum internasional karena bersifat ilegal dan bertentangan dengan hukum tersebut .

Akhir-akhir ini indonesia dikejutkan dengan perbuatan negara australia yang sudah menyadapap beberapa tokoh penting indonesia tentu Masyarakat indonesia sangat geram dengan perlakuan pihak australia dengan kasus penyadapan kepada indonesia ,sangat memprihatinkan dilihat dari segi waktu penyadapan terjadi pada tahun 2009 , apa yang telah mereka ambil berbagai informasi dan data-data  dari beberapa tokoh elit indonesia termasuk tokoh kepala negara kita yaitu pak SBY beserta para mentrinya saat itu dan sampai sekarang belum ada klarifikasi lebih lanjut dari pemerintahan australia kepada pemerintahan indonesia . pada awalnya memang mentri luar negri kita yaitu martin natalegawa sangat marah kepada pemerintahan australia karena kasus penyadapan yang terjadi kepada indonesia , sampai pada akhirnya menlu memanggil kedubes indonesia di australia ditarik pulang ke tanah air , ini memang adalah langkah positif yang harus indonesia perbuat karena harga diri dan martabat bangsa sudah di injak-injak oleh negara tetangga kita , apalagi selama bertahun-tahun ini indonesia dikenal dekat oleh negri kangguru tersebut bahkan dalam pidato SBY mengatakan bahwa “ australia is my second country “ kepada pidatonya kepada perdana mentri australia TONNY ABBOT , apalagi dalam sektor perdagangan , indonesia banyak melakukan kerja sama dibidang tersebut , bagaimana tidak kerjasama berupa impor sapi dari negara tersebut telah dilakukan sejak kenaikan inflasi di indonesia semakin tinggi membuat harga sapi dalam negri secara signifikan naik drastis di pasaran lokal . sementara australia juga banyak melakukan kerja sama dibidang perdagangan dan militer , apalagi indonesia menempatkan pesawat jet sukhoi disana demi mempertajam kualitas militer kedua negara tersebut . apakah australia tidak menghargai kerja sama yang dilakukan kepada indonesia selama berpuluh-puluh tahun ?
Hal tersebut sangat memprihatinkan dan mengecewakan  aksi yang dilakukan oleh australia , bangsa indonesia seperti dipermainkan dalam teknologi . memang ini harusnya lebih dimaksimalkan peran teknologi di indonesia untuk menjaga atau melindungi setiap tokoh bangsa dan lembaga pemerintahan dari penyadapan oleh negara lain . pihak militer indonesia termasuk jendral TNI sudah melakukan revisi kembali kepada halnya peran intelijen di indonesia. Dan juga pak SBY akan merivisi kembali kerja sama yang dilakukan kedua negara tersebut , karena masalah ini sudah membuat masyrakat benci dengan perlakuan intelijen australia , dimana ada maksud dan tujuan tapi tidak diklarifikasi kepada indonesia ditambah pihak australia enggan meminta maaf kepada indonesia dengan kasus penyadapannya kepada NKRI . 

Dalam kasus ini perlunya merevisi kembali kerja sama kedua negara apabila indonesia tidak ingin terjebak dalam dinamika tersebut, perlunya pengawasan dalam bidang intelejen yang harus dianalisa kembali sampai memenuhi kriteria yang diinginkan . jangan sampai teknologi kita diremehkan oleh negara lain karna kurangnya pengawasan kepada tokoh tokoh penting di indonesia beserta lembaga negara . pemerintah harus segera melanjutkan protes kepada australia bagaimana situasi sekarang sepertinya australia mengganggap remeh indonesia , tapi yang dikhawatirkan adalah kasus penyadapan ini bukan hanya australia saja yang berbuat tidak etis tapi pihak sekutu australia yaitu amerika serikat , negara adikuasa tersebut memang menyadap indonesia sebelum australia , dan intelejen amerikapun menyuruh pihak australia untuk segera mengambil informasi ilegal melalui pengambilan informasi teknologi . tentu kita pun harus lebih bersikeras kepada amerika serikat karena kasus penyadapannya , dan mesti mengusir dubes amerika dan australia untuk pergi dari tanah air . tapi belum ada respon positif dari pak SBY untuk segera memerintahkan dubes kedua negara tersebut pergi . rakyat indonesia sangat geram dengan kasus tersebut karna sebagai warga negara indonesia kita tidak mau martabat bangsa kita di injak oleh negara lain . indonesia perlu melaporkan kasus ini kepada PBB tentang perbuatan ilegal mencuri informasi dari indonesia , agar australia tidak melakukan hal tersebut dikemudian hari . indonesia saat ini sudah memberhentikan beberapa kerja sama dengan australia kecuali pertukaran siswa dan perdagangan . sekarang kita sebagai masyrakat hanya bisa marah dan protes terhadap perlakuan dari negara tersebut yang sangat tidak etis dilihat , hanya saja pihak australia belum memberikan permintaan maaf dan konfirmasi lebih lanjut tentang apa yang mereka sadap . ini akan menjadi pelajaran keras untuk indonesia memaksimalkan peran intelijen untuk lebih efektif dalam tugasnya . serta merevisi kesalahan teknis maupun non teknis pada teknologi kita untuk bisa menjadikan proses progresivitas intelijen kita semakin menunjukan kontribusi .

Klasifikasi memang harus ada untuk menekankan pihak australia mengklarifikasi lagi apa yang telah mereka sadap , bila tidak ada respon sedikit pun dan juga tidak ada permintaan maaf pemerintah secepatnya  harus memutus kerja sama dengan australia diberbagai bidang apapun , karena tidak ruginya untuk kita memutus kerja sama dengan negara tersebut , memang dalam kasus dalam negri masih terkendala seperti harga sapi , tapi masih ada alternatif negara lain untuk mengimpor sapi seperti selandia baru . dari keseluruhan yang sudah dibahas dan ditegaskan bahwa kesimpulan yang diambil adalah penyadapan tentu sangat tidak etis dalam perbuatannya karna bersifat ilegal dan menentang hukum internasional , perlunya pengembangan teknologi dalam bidang intelijen indonesia untuk memenuhi klasifikasi yang efektif  guna memenuhi kebutuhan yang di inginkan .

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright 2010 Dikarenaldy.

Theme by WordpressCenter.com.
Blogger Template by Beta Templates.