Jumat, 01 November 2013



PSSI HARUS BELAJAR DARI KESALAHAN UNTUK MEMBANGUN SEPAK BOLA INDONESIA YANG MAJU



Bila dibandingkan dengan negara lain seperti negara dibenua eropa tentu dalam perkembangan sepak bola indonesia masih  sangat tertinggal jauh , bila melihat dalam aspek yang berbeda banyak yang mesti dibenahi dari sistem dan management , itu sangat membuat bangsa ini selalu membuat indikasi yang selalu merugikan dan membahayakan negara ini karena dalam perspektifnya bangsa ini banyak membuat kesalahan sendiri  seperti dualisme kepengurusan , aksi anarkis penonton , serta kekerasan pemain kepada pengadil lapangan (wasit) yang hampir saja ditahun lalu negara ini dikenakan sanksi , itu sangat menjadi pelajaran tersendiri bagi PSSI dalam me-manage setiap permasalahan dengan kepala dingin , tapi bila kita melihat kesalahan yang ada tentu banyak sekali yang tidak bisa dijelaskan karna banyaknya kesulitan dalam menjalankan sistem tersebut .
Dalam banyaknya kasus seperti ditahun ini banyak yang mesti dipetik dan dijadikan sebagai momentum untuk membangun sepak bola yang lebih baik untuk kedepannya, seperti yang kita tahu bahwa problematika yang terjadi tidak sepantasnya untuk dilakukan seperti telat membayar gaji pemain sampai mogoknya pemain untuk bertanding dikompetisi resmi bahkan dalam referensi yang saya dapat sampai si pemain sakit dan dirawat dirumah sakit . ini harusnya menjadi pembinaan PSSI kepada pihak klub untuk lebih mengutamakan perhatian kepada pemain agar pemain pemain tersebut mendapat kesejahteraan yang layak di klub yang ditempati . semua itu akan mendapat arus balik(feedback) dari pemain dengan ketrampilan yang dimiliki dilapangan . kalau semua klub-klub ISL sampai amatir bisa mengelola sistem dan management yang baik tentu tidak akan mendapatkan kerugian dan keburukan yang dia kelola , karna setiap klub wajib mengutamakan setiap pantuannya kepada pemain .

Dimasalah lain bila kita melihat dalam sistem yang ada pastinya adalah kesalahan pada fasilitas dilapangan/stadium , memang dalam peraturan PSSI setiap stadium klub harus memenuhi kriteria standardisasi pada kebijakan PSSI , tapi masih ada stadium di indonesia yang belum memenuhi standar kebijakan PSSI seperti lampu stadium yang tida terlalu kontras , fasilitas tempat duduk penonton yang semerawut , kondisi lapangan yang tidak rata dan tida ada drainase dilapangan ketika hujan mengakibatkan kondisi lapangan yang semakin buruk . tentu ini harus segera diselesaikan secara bertahap mulai musim depan mengingat dimusim depan kuota klub ISL bertambah dari 18 menjadi 22 . maka semakin bertambahnya klub tentu harus menambah dan mempercantik sarana dan prasarana distadium dan diluar stadium agar antusias penonton semakin bertambah dan juga ketrampilan pemain pemain dapat disaksikan dengan leluasa oleh pemain .

Dari masalah yang sudah diasumsikan sebelumnya kemudian lebih baiknya kita bisa meniru sistem dan pengelolaan liga di negara tetangga seperti malaysia dan thailand , mereka mampu merealisasikan suatu kebutuhan liga dengan sarana dan prasarana yang mumpuni tentu itu didukung bukan hanya dari segala instansi terkait dengan sistemnya tapi para golongan masyrakat sana yang ikut mewujudkan kompetisi yang efektif untuk seluruh pemain , jika semua pembinaan dan kebijaksanaan itu diwujudkan dengan baik akan ada efektifitas dari pemain nasional (feed-back to national team ) yang tentu akan bersinar di tim nasional jika pengembangan pemain didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai .

Saran untuk PSSI : memang dalam beberapa tahun ini kita dalam proses berkembang dalam mewujudkan tim nasional yang lebih baik tapi ada baiknya kita lebih melengkapi secara proporsional kebutuhan pemain yaitu sarana dan prasarana agar efektifitas pengembangan tersebut bisa dijadikan suatu momentum untuk menuju tim nasional yang efektif .


0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright 2010 Dikarenaldy.

Theme by WordpressCenter.com.
Blogger Template by Beta Templates.